25 Oktober, 2018

Bahaya Iritasi Pengguna Lensa Kontak

 Dari mulai resiko yang ringan menyerupai iritasi hingga resiko yang sangatlah fatal Bahaya Iritasi Pengguna Lensa Kontak
Smart-Thinking-Simple - Dari mulai resiko yang ringan menyerupai iritasi hingga resiko yang sangatlah fatal, yakni kebutaan. Pada penggunaan lensa kontak di th. ketiga, duduk kasus serta keluhan biasanya mulai nampak. Penelitian ilmuwan dari University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La Laguna beberapa waktu terakhir pada 153 duduk kasus lensa kontak, sejumlah 90 duduk kasus salah satunya tak alami gejala infeksi.

Meskipun tak ada gejala infeksi, nyatanya sejumlah 65, 9% lensa tercemar dengan pathogenic acanthamoeba serta 30% amuba diketemukan sangatlah patogen. Acanthamoeba yaitu type protozoa yang banyak diketemukan di tanah serta kerap didapati di air bersih. Spesies ini umumnya mengonsumsi basil yang sanggup mengakibatkan infeksi pada manusia.

Tidak cuma didunia, duduk kasus kasus mata disebabkan pemakaian lensa kontak di Indonesia juga mulai nampak. Satu diantara dokter seorang andal mata dari Graha Amerta RSUD dr Soetomo, dr Hendrian D. Soebagyo, Spm mengakui Istimewa untuk pasien yang diakukannya, sedikitnya ada 50% pasien yang mengalami duduk kasus mata karena lensa kontaknya tercemar oleh amuba. Tengah 1% pasien alami duduk kasus berat hingga mengakibatkan kebutaan permanen.

”Ada tiga pasien yang saya tangani mengalami kebutaan karena pemakaian kontak lensa yang kurang pas, ” kata dr Hendrian yang juga berpraktik di RS Siloam Surabaya ini.

Masih tetap berdasarkan Hendrian, walau tak ada data niscaya wacana berapakah jumlah pasien yang alami duduk kasus disebabkan pemakaian lensa kontak, jumlah duduk kasus itu selalu jadi tambah.

”Kasus keluhan yang paling banyak yaitu iritasi mata disebabkan ketidaktahuan pasien dalam menggunakan lensa kontak dengan benar serta pengetahuan sekitar menjaga lensa kontak itu, ” tuturnya.

Hendrian menuturkan memanglah duduk kasus iritasi enteng sanggup sembuh dengan cara keseluruhan. Tetapi, banyak duduk kasus infeksi karena pemakaian lensa kontak meninggalkan sikatrik atau sisa luka di kornea. Untuk sikatrik enteng berupa nebula, untuk tengah berupa makula, sedang sikatrik berat berupa lecoma serta telah menganggu pandangan pasien. Diluar itu bentuk lecoma juga tampak terperinci oleh mata karena tidak tipis serta sangatlah menganggu pandangan pasien, bahkan juga sanggup mengakibatkan kebutaan.

Baca Juga :
Khasiat Buah-buahan Bagi Kesehatan
Dampak lain pemakaian lensa kontak dekoratif, sambung Hendrian, yaitu konjungtivitis atau peradangan pada selaput lendir, alergi, pembengkakan, serta rusaknya kornea mata. Hal semacam ini mengakibatkan turunnya pandangan, serta bikin mata lebih peka pada cahaya.

”Bila infeksi telah mengakibatkan kebutaan, tak ada obat atau operasi yang sanggup dikerjakan terkecuali kratoplasti atau pencangkokan kornea, ” tegasnya. Untuk lakukan kratoplasti, urai Hendrian tak gampang, karena untuk menanti pendonor kornea juga memerlukan saat.

Diluar itu, walau operasi pencangkokan kornea jalan lancar, terus ada resiko penolakan tubuh pada kornea itu. ”Kebanyakan pasien menggunakan lensa kontak cuma untuk kosmetik saja, mereka tak pikirkan resikonya” katanya.

Hendrian merekomendasikan untuk calon pemakai lensa kontak baiknya memerhatikan banyak hal. Seperti menimbang apakah pemakaian lensa kontak memiliki banyak laba dari pada kerugiannya. Apakah dianya memiliki dongeng alergi, lingkup kerja apakah bersentuhan dengan abu atau tak. Walau bekerja didalam ruang, apabila pasien itu senantiasa terpapar banyak abu tambah baik tak menggunakan lensa kontak.

Diluar itu, cermati juga aspek umur. Hendrian menawarkan sebaiknya pada anak-anak, manula, serta penderita degradasi mental sebaiknya tidak perlu menggunakan lensa kontak. 



Sumber : share-publik.blogspot.co.id
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Best Patner

Copyright © 2012. KEBEBASAN - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Blog Bamz