Smart-Thinking-Simple - Cairan badan pada perempuan yang keluar per vaginam sanggup merupakan cairan yang normal, dan sanggup merupakan cairan yang tidak normal. Tahukah Anda bahwa keputihan sanggup menjadi penanda dari banyak sekali penyakit. Namun Anda perlu mengetahui dulu bagaimana ciri keputihan yang tidak normal. Bagaimana ciri keputihan yang tidak normal? Inilah beberapa ciri yang sanggup kita ketahui dari yang telah kita rasakan sendiri.
- Cairan berubah warna
Cairan keputihan mempunyai warna normal keputihan. Namun dikala carian mengalami perubahan warna (menjadi putih susu, keabuan, sampai kehijauan), maka Anda perlu mencurigai adanya gangguan pada vagina. Umumnya, penyebab perubahan warna yaitu benjol oleh bakteri.
- Berbau
Ciri lain dari keputihan yang tidak normal yaitu berbau. Keputihan yang aneh tidak mempunyai bau yang khas. Bau keputihan sanggup menjadi bacin pada kasus tertentu. Ketika keputihan sudah berbau,cobalah konsultasikan dengan dokter terdekat.
- Keputihan bergumpal
Keputihan sanggup mempunyai konsistensi yang berbeda-beda. Seharusnya konsistensi keputihan yang normal yaitu cair dan tidak bergumpal. Namun jikalau keputihan sudah bergumpal, patut dicurigai adanya benjol jamur.
- Disertai keluhan nyeri kencing
Keputihan yang normal tidak mempunyai tanda-tanda sampingan. Namun pada beberapa keadaan, jikalau keluhan disertai keluhan nyeri kencing, maka patut diwaspadai adanya benjol bakteri.Pemeriksaan untuk mengetahui adanya benjol basil yaitu dengan melaksanakan investigasi urin.
Baca Juga:
- Perilaku berisiko
Apakah keputihan yang dialami didahului oleh sikap berisiko? Perilaku berisiko yang dimaksud yaitu hubungan seks bebas. Hubungan seks bebas sanggup menyebabkan seorang terinfeksi kuman yang ditularkan melalui hubungan seksual menyerupai Gonorrhea.
Bagaimana cara menghindari keputihan yang tidak normal? Keputihan yang tidak normal sanggup dihindari dengan menjaga kebersihan tempat vagina dan menghindari sikap berisiko. Jagalah kebersihan tempat vagina dengan mengganti pembalut secara rutin, mengganti celana dalam jikalau lembab. Selain itu, hindarilah penggunaan produk pembersih kemaluan yang sanggup menyebabkan perubahan keasaman dan keseimbangan bakteri. Ketika hendak membilas sesudah buang air kecil, lakukanlah dengan arah dari depan ke belakang memakai handuk. Perilaku berisiko yang dimaksud yaitu hubungan seksual tanpa pengaman yang sanggup menyebabkan penularan bakteri, bahkan HIV.
